Pengantar Kuliah Etnomatematika Marsigit 2020 | Kartika Safitri Amriarto

Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Halo teman-teman.

Perkenalkan nama Saya Kartika Safitri Amriarto. Saya merupaan mahasiswa S1 prodi pendidikan matematika di Universitas Negeri Yogyakarta. Saat ini saya sedang menempuh mata kuliah Etnomatematika dengan dosen Prof. Dr. Marsigit, MA. dan Heru Sukoco, S.Si., M.Pd.

Sebelum kita membicarakan lebih jauh mengenai apa itu Etnomatematika, sekilas kita akan berkenalan dengan dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Prof. Dr. Marsigit, MA. Beliau merupakan guru besar dalam ilmu filsafat matematika, pembelajaran matematika, dan pendidikan matematika di Universitas Negeri Yogyakarta. Beliau telah memiliki banya karya yang berkaitan dengan Etnomatematika dan filsafat matematika. Karya-karya Beliau dapat dibaca melalui blog Beliau yaitu https://powermathematics.blogspot.com/ atau https://uny.academia.edu/MarsigitHrd.

Etnomatematika atau Ethnomathematic berasal dari kata Ethno yang berarti etnis, dan Mathematics yang berarti matematika. Ethno merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara kultur atau budaya dengan ilmu matematika. Konteks Ethnomathematics pada dasarnya adalah tentang pendidikan matematika, tetapi untuk orang awam sulit untuk melihat unsur pendidikannya karena dilihat dari struktur katanya yaitu Ethno dan Mathematics.

Berbicara tentang etnomatematika pasti tidak akan terlepas dari konteks. Makna dari suatu hal akan mudah dipahami apabila sesuai dengan konteksnya. Menurut Kant (Kant, I., 1781), pemahaman maupun konstruksi matematika diperoleh dengan cara terlebih dahulu menemukan intuisi murni pada akal pikiran kita. Intuisi adalah istilah untuk kemampuan memahami sesuatu tanpa melalui penalaran rasional dan intelektualitas.

Dalam mata kuliah ini dibahas hakekat, rasional dan manfaat etnomatematika, dimensi, persektif dan kedudukan etnomatematika, subjek, objek, pendekatan dan metode etnomatematika, kajian teori, hasil-hasil penelitian dan pendekatan riset dalam etnomatematika dan pembelajaran matematika, pemahaman, identifikasi dan penelitian pendahuluan sumber-sumber pengembangan etnomatematika baik yang berupa artefak, karya sastra/bodaya dan tadisi/interaksi sosial di dalam konteks pembelajaran matematika.

Pada pertemuan pertama perkuliahan, Prof. Dr. Marsigit, MA. menjelaskan bahwa bagi siswa SD dan SMP matematika tidak dipandang sebagai sebuah ilmu melainkan dipandang sebagai sebuah aktivitas atau kegiatan. Hal ini sesuai denga konteks berpikir pada usia tersebut yang masih berada pada tahap operasional konrit. Hal ini berbeda dengan siswa SMA dan Mahasiswa. Pada usia ini matematika dipandang sebagai ilmu karena konteks berpikir mereka sudah berada pada tahap abstrak dan menggunkan logika.

Sumber:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/nila-mareta-murdiyani-spd-msc/pengembangan-perangkat-pembelajaran-etnomatematika-untuk-meningkatkan-kompetensi-mahasiswa-pendidika.pdf
https://www.academia.edu/8272566/Marsigit_Silabus_S1_Etnomatematika.doc
https://powermathematics.blogspot.com/
https://uny.academia.edu/MarsigitHrd
http://just4math.blogspot.com/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Skema Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika

Refleksi Video Pembelajaran Matematika Berbasis Etnomatematika #1 | Penerapan Materi Perbandingan Senilai dan Perbandingan Berbalik Nilai dalam Kesenian Burok Asal Brebes, Jawa Tengah | Oleh Dewi Intan

Tugas Akhir Pengganti UAS Mata Kuliah Etnomatematika